Bermodal Nekat dan Uang 800 Ribu, Wanita Ini Sukses Raup Rp120 Juta/Bulan Usaha Baso Aci
Kisah inspirasi wanita ini patut disimak, terutama bagi yang tengah ingin
menjajaki dunia bisnis kuliner. Di usia yang masih muda, yakni 19 tahun, gadis
ini telah sukses berbinis baso aci. Bermodalkan nekat dan dana Rp800 ribu,
kini ia bisa meraih omzet mencapai kisaran Rp120 juta per bulan. Angka yang
cukup fantastis bukan?
Simak kisah selengkapnya berikut ini, seperti dihimpun dari kanal YouTube
Kawan Dapur berikut ini!
Langkah Awal untuk Dipelajari
Memulai sebuah usaha membutuhkan niat besar dan keberanian. Pendiri sekaligus
pemilik 'Jajanan Kuliner Bondol' bernama Tasya ini membagikan kisah suksesnya,
saat hendak membuka usaha.
Kedai Bondol ini berdiri di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Tasya mengaku
terinspirasi dari tiga kalimat sederhana yang dipelajarinya. Dari situ ia
mulai memberanikan diri memproduksi makanan kesukaannya sebagai bisnis
pertamanya.
" Jadi ini semua terinspirasi dari tiga kalimat yang aku pelajari yaitu
melihat, tiru, dan modifikasi. Tiga kalimat ini aku jadikan sebuah ide dan
kreasi bahwa anak muda juga bisa memproduksi hal-hal yang mereka konsumsi,"
kata Tasya dikutip dari kanal YouTube Kawan dapur.
Punya 5 Karyawan
Kini kedai milik Tasya memproduksi dalam bentuk kemasan maupun siap saji.
Pendapatan yang diperoleh dari menu kemasan sendiri saja, bisa mencapai Rp60
juta setiap bulannya.
" Waktu itu aku cuma bisa produksi 30 buah saja. Kalau untuk kemasan instan
itu omzetnya 30 sampai 60 juta per bulan," ujar Tasya.
Sementara untuk sajian di kedai, setiap harinya bisa menyajikan sampai 300
porsi. Sehingga Tasya yang awalnya bekerja sendirian, kini mulai
mempekerjakan 5 pegawai.
" (kalau kedai) kita bisa habisin 200 sampai 300 porsi sehari. Dari awal
kita cuma ada 2 pekerja, sekarang jadi ada 5 pekerja," sambungnya.
Sempat Rugi di Awal
Menggeluti dunia bisnis memang tak mudah, pasti akan menjumpai peristiwa tak
terduga yang membuat rugi. Seperti yang dialami oleh Tasya. Lantaran masih
baru menapaki, Tasya mengaku terlalu bersemangat dan lupa untuk memperkenalkan
produk dulu. Ia sudah memproduksi 100 porsi yang akhirnya menjadi basi, tak
terjamah pembeli.
" Waktu pertama pemasarannya itu aku justru rugi banyak banget. Karena aku
waktu itu produksi bakso aci 100 buah, basi semua. Karena orang belum tahu,
belum perkenalan tapi aku dah terlanjur PD duluan," papar Tasya.
Dijual Lebih Murah
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kegemaran Tasya terhadap makanan pedas
memicunya untuk memproduksi sendiri. Melihat persaingan pasar dan ingin
menggandeng pembeli dari kalangan anak muda, akhirnya ia memilih untuk menjual
dengan harga yang lebih murah.
" Untuk pertama sebenarnya aku belajar dari mengonsumsi dulu, aku suka
makanan pedas. Tapi harganya lebih up, 18 sampai 20 ribu. Padahal anak muda
cenderung ingin makanan enak dan murah," terang Tasya.
" Ini (kemasan) 15 ribu dan untuk yang siap saji itu 13 ribu. Kedai offline
kita buka dari jam 11 siang sampai jam 8 malam," imbuhnya.
Modal Rp800 Ribu, Omzet Rp120 Juta/Bulan
Berawal dari modal Rp800 ribu, bisnis yang dijalaninya pun kini semakin sukses
dan maju. Kini ia telah mampu meraih omzet atau laba kotor mencapai Rp120 juta
setiap bulannya.
" Modal awal Rp800 ribu, itu saja uang prakerja, bukan uang orangtua. Karena
aku enggak suka nongkrong dan hedon. Lulus SMA langsung usaha, ingin buka
lapangan pekerjaan untuk orang lain. Aku omzetnya sudah 120 (juta) lebih loh
sebulan, kalian harus lebih ya kaya gitu," ucap Tasya.
Dengan usaha, ketekunan, dan kerja kerasnya selama ini, Tasya berhasil
membuktikan bahwa hasil tak akan pernah menghianati hasil. Kini, usahanya
laris manis dan menjadi primadona bagi pelanggan setia. Oh iya, kalau ada
yang mau nonton kisah selengkapnya, bisa simak video di bawah ini ya! Ada
yang mau nyoba kayak gini?